Sebulan Pengabdian, Mahasiswa KPM UNSIQ Ditarik Kembali

11 Juli 2024
Administrator
Dibaca 134 Kali
Sebulan Pengabdian, Mahasiswa KPM UNSIQ Ditarik Kembali

wonorejokulonbutuh.id *** Setelah sebulan mengabdikan diri di Desa Wonorejokulon, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, 16 mahasiswa Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah ditarik kembali ke kampus pada hari Rabu(10/7/2024). Penarikan ini menandai berakhirnya program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UNSIQ tahun 2024.

Selama sebulan, para mahasiswa KPM UNSIQ telah melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat di desa Wonorejokulon. Kegiatan tersebut meliputi bidang keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

 

Di bidang keagamaan, para mahasiswa membantu mengajar Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), dan Majelis Ta'lim. Mereka juga membantu penyelenggaraan kegiatan keagamaan seperti pengajian dan peringatan hari besar Islam.

 

Di bidang pendidikan, para mahasiswa membantu mengajar di sekolah dasar (SD). Mereka juga membantu menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas, seperti bimbingan belajar dan pelatihan keterampilan.

 

Di bidang sosial, para mahasiswa membantu menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, bakti sosial, dan kegiatan PKK seperti posyandu dan posbindu.

 

Di bidang lingkungan hidup, para mahasiswa membantu menjaga kebersihan desa dan melestarikan lingkungan hidup. Mereka juga membantu melakukan penanaman tanaman holtikutura.

 

Kaprodi Ilmu Politik FKSP UNSIQ Bambang Sugiyanto, S.Pd., M.Si., M.M., memberikan apresiasi yang tinggi kepada para mahasiswa KPM UNSIQ atas pengabdian mereka di desa Wonorejokulon. "Mahasiswa KPM UNSIQ telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi dalam membantu masyarakat desa. Mereka telah memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan desa," kata Bambang.

 

Ketua BPD Desa Wonorejokulon, Bapak Suparno yang hadir mewakili Kepala Desa Wonorejokulon, juga menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa KPM Unsiq atas bantuan mereka selama sebulan. "Mahasiswa KPM Unsiq telah banyak membantu masyarakat desa. Mereka telah memberikan sumbangsih yang berharga bagi pembangunan desa," kata Bapak Suparno.

 

Penarikan mahasiswa KPM UNSIQ tahun 2023 diwarnai perasaan haru. Para mahasiswa KPM Unsiq merasa sedih harus meninggalkan desa Wonorejokulon dan masyarakat desa yang telah mereka bantu selama sebulan. Namun, mereka juga merasa bangga atas apa yang telah mereka capai selama KPM.

 

Pengalaman KPM di desa Wonorejokulon merupakan pengalaman yang berharga bagi para mahasiswa UNSIQ. Pengalaman ini telah membantu mereka untuk memahami realitas kehidupan masyarakat desa dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial mereka. Pengalaman ini juga telah membantu mereka untuk mengembangkan soft skills mereka, seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan.